Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 29 Mei 2011

MUK (MENGELOLA USAHA KECIL)

Pendahuluan
Fungsi pengelolaan keuangan meliputi :
Cara Menginvestasikan Dana 
Dana merupakan darah segar bagi kelangsungan hidup usaha. Dana dalam perusahaan dapat digunakan untuk membeli bahan, upah buruh, aktiva dan membayar berbagai biaya untuk kegiatan operasional perusahaan. Dana secara umum digunakan pengaturan investasi untuk berbagai aktivitas, seperti: 
Kas, sebagai bagian dari modal kerja yang dapat berupa uang tunai dan uang dibank yang pencairannya dapat setiap waktu. Motivasi memegang uang kas tertentu: 
Motif aspekulasi
Dimaksudkan pemegangan uang tunai bertujuan untuk memanfaatkan kesempatan pertama untuk meraih keuntungan. Dengan adanya kas di tangan, maka transaksi per kas pertama yang biasa mendadak dan dalam waktu relatif singkat dan dengan leluasa bisa segera dilakukan. 
Motif berjaga-jaga
Dimaksudkan sebagai usaha perusahaan menyediakan uang tunai untuk berjaga-jaga. Motif ini bertujuan untuk menjaga kemung-kinan timbulnya hambatan terhadap kontinuitas proses usaha perusahaan. 
Motif transaksi
Dimaksudkan untuk menutup transaksi operasional setiap hari yang merupakan rutinitas kegiatan perusahaan. Transaksi pada umumnya dapat ditutup dengan cara tunai dan cara kredit. 
Piutang, dimaksudkan sebagai sejumlah tagihan terhadap pi-hak lain akibat transaksi usaha yang disetujui dengan pem-bayaran yang ditunda selama jangka waktu tertentu. 
Persediaan barang merupakan jenis investasi modal kerja yang dinamis, baik di perusahaan perdagangan maupun manufaktur. Untuk perusahaan perdagangan jenis persediaan berupa barang dagangan. Untuk perusahaan yang melakukan proses produksi, jenis persediaan dibagi dalam 3 bentuk persediaan, yaitu :
1. bahan mentah
2. barang sedang dalam proses
3. barang jadi. 
Mesin, peralatan yang digunakan untuk proses produksi dan diperhitungkan sebagai biaya overhead pabrik. 
Gedung dan bangunan 
Aktiva tetap lain, seperti tanah. 
Cara Mencari Sumber-sumber dana 
Dana dalam perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber pendanaan, baik sumber dana internal maupun sumber dana ekstemal seperti: 
Modal sendiri, merupakan sejumlah harta pemilik yang diikut-sertakan dalam melakukan kegiatan usaha perusahaan. Modal tersebut kelak akan turut diperhitungkan menerima laba dan menanggung kerugiaan dalam kegiatan usaha apabila rugi. 
Hutang jangka pendek merupakan kredit dengan jangka waktu paling lama 12 bulan. Kredit ini sebagian besar berupa kredit perdagangan untuk menggerakkan kegiatan usaha, seperti: 
1. Kredit penjual 
2. Kredit Pembeli 
3. Kredit rekening koran 
4. Kredit wesel 
5. Kredit promis 
Hutang jangka menengah merupakan jenis hutang yang jangka waktunya antara 1-5 tahun. 
Hutang jangka panjang kredit dengan jangka waktu lima tahun atau lebih. 
Sumber pendanaan lain yang sah, seperti modal ventura, dan Iain-Iain. 

Menentukan Kebutuhan Modal Perusahaan 
Pada hakekatnya maslaah pembelajaan atau keuangan adalah menyangkut masalah keseimbangan finansial di dalam perusahaan. Dengan demikian, pembelajaan berarti (a) mengadakan keseimbangan antara aktiva (pos-pos sebelah debet Neraca) dengan pasiva (pos-pos sebelah kredit Neraca) yang diperlukan perusahaan, dan (b) mencari susunan kualitatif dari aktiva dan pasiva tersebut dengan sebaik-baiknya. Pemilihan susunan kualitatif aktiva akan menentukan “Struktur kekayaan”, dan susunan kualitatif pasiva akan menetukan “Struktur finansial” dan “struktur modal”.
Struktur kekayaan adalah perbandingan antara aktiva lancer dengan aktiva tetap. Aktiva lancer meliputi sejumlah investasi dalam kas/giro bank, persediaan barang, piutang dagang, sedangkan aktiva tetap meliputi investai untuk pengadaan alat perlengkapan, mesin, gedung dan tanah. 
Struktur keuangan adalah perbandingan antara umlah mdal asing (modal pinjaman/kredit dari para kreditur, baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri. 
Struktur modal adalah pembelajaan permanent yang menunjukan perbandingan antara modal asing jangka panjang (kredit berjangka lebih dari 1 tahun) dengan modal sendiri (modal setoran dari pemilik/pemegang saham). 
Dalam hubungannya dengan struktur kekayaan dan struktur finansiil ini, dikenal adanya “pedoman” struktur finansiil konservatif yang didasarkan pada prinsip keamanan yang dapat memberikan perlindungan terhadap kreditur maupun terhadap perusahaan. Aturan fianansisal vertikal menetapkan bahwa besarnya modal asing tidak beloh melebihi besarnya modal sendiri. koefisien utang yaitu angka perbandiangan antara jumlah modal asing dengan modal sendiri tidak melebihi 1:1. 
Adapun aturan stuktur finansiil konservatif yang horisonal memberikan batas imbangan besarnya modal sendiri dengan besarnya aktiva tetap plus persediaan besi minimum 1:1. Artinya keseluruhan “aktiva tetap” dan “persediaan besi (persediaan minimal yang harus ada}” harus sepenuhnya dapat dibiayai dengan modal sendiri. Jadi dalam keadaan normal dapat digambarkan sebagai berikut: 

Keterangan: 
Aktiva tetap ditambah persediaan besi harus sepenuhnya dapat dibelanjai dengan modal sendiri, karena aktiva tersebut periode perputarannya (masa tertanamnya modal) berjangka panjang, sehingga harus dibiayai dengan dana yang jangka waktu pengembaliaanya berjangka lebih panjang lagi bahkan tak terbatas waktunya yaitu modal sendiri. 

Mengelola Modal Kerja
Pengertian 
Menurut konsep kuantitatif, modal kerja adalah modal yang jangka waktu perputarannya cepat dalam waktu kurang dari satu tahun. Modal kerja sama dengan jumlah seluruh aktiva lancar. 
Contoh: 

Modal kerja dalam perusahaan dapat dibedakan menjadi 2: 
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk menjaga Kelancaran usaha. 
Modal kerja variabel, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan Keadaan, missal berubah-ubah karena musim. 
Cara menghitung besarnya kebutuhan modal kerja 
Untuk menghitung besarnya kebutuhan modal kerja ideal dalam rangka menjamin kontinyuitas operasi bisnis, dapat digunakan sbb: 

Periode Perputaran Modal Kerja: 
Periode perputaran modal kerja adalah jangka waktu berubahnya uang menjadi barang atau piutang sampai kembali lagi menjadi uang. 
Contoh: 
Dalam memenuhi permintaan 1000 kursi kuliah di UNY, UD. Sami Agung memerlukan waktu : 
a. Jangka waktu lamanya pengadaan bahan baku = 15 Hari 
b. Jangka waktu lamanya proses produksi = 30 hari 
c. Jangka waktu lamanya barang di gudang = 10 hari 
d. Jangka waktu piutang pada konsumen = 30 hari

Periode perputaran modal kerja = 85 hari 
Sedangkan pengeluaran biaya dan pengeluaran lainnya tiap-tiap hari terdiri dari : 

Kas minimal di brankas/bank) ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000, - Jadi kebutuhan modal kerja = (85 x Rp 1.200.000) + Rp 5.000.000 = Rp 107.000.000, - 
Investasi Pada Kas 
Uang kas diperlukan bagi perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari mampu untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Pengeluaran kas (aliran kas keluar) ini bisa meliputi pembayaran untuk : 
a. Pembelian bahan 
b. Pembayaran upah buruh 
c. Pembayaran gaji pimpinan pabrik 
d. Pembeli mesin baru 
e. Pembayaran bunga utang 
f. Membayar dividen pada pemegang saham 
g. Membayar angsuran utang 
h. Membayar biaya penjualan 
i. Membayar biaya administrasi dan umum 
j. Membayar biaya promosi 
Sepertihalnya aliran kas keluar, perusahaan juga menerima aliran kas masuk yang terdiri dari: 
a. Hasil penjualan produk secara tunai 
b. Hasil penerimaan piutang
c. Penyertaan modal dari pemilik 
d. Hasil penjualan saham 
e. Penerimaan kredit dari bank 
f. Penjualan alat dan mesin dan aktiva tetap lain yang tak berguna 
Kelebihan kas masuk terhadap kas keluar merupakan saldo kas yang tertahan dalam perushaan (surplus kas).
Penentuan persediaan Kas Minimal (Kas Besi) 
Makin besar uang kas yang tersedia, berarti perusahaan makin likuid (mampu membayar) tetapi juga berarti semakin banyak uang yang menganggur di brankas, sehingga akan mamperkecil profitabilitas/laba perusahaan. Sebaliknya jika perusahaan hanya mengejar profitabilitas dengan memutarkan uang yang adaa di brankas, akan mengakibatkan perusahaan ilikuid (tidak mampu membayar) pada saat ada tagihan. Oleh karena itu jumlah kas ideal harus diupayakan. Standar ideal jumlah persediaan uang yang harus ada, menuru H. G. Guthmann seperti dikutip Bambang Riyanto (1998), menyatakan bahwa jumlah kas dalam perusahaan manufaktur yang “Well Finance” adalah sebesar 5% s.d 10% dari jumlah aktiva lancar. 
Investasi Dalam Piutang Dagang 
Dalam rangka mendongkrak volume penjualan, biasanya perusahaan menjual produknya secara kredit. Penjualan secara kredit ini akan menimbulkan adanya “Piutang dagang”. Manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produknya secara kredit. Manajemen piutang ini meliputi: 
a) Pengedalian pemberian piutang 
b) Pengendalian penagihan piutang 
c) Evaluasi terhadap politik penjual kredit 
Dalam pemberian piutang yang perlu diperhatikan adalah risiko kredit tidak terbayar, jangka waktu harus dilunasi, dan tingkat kemampuan konsumen yang akan diberi fasilitas pembelian secara kredit. Jumlah piutang dagang sebaiknya diusahkan agar periode perputarannya pendek. Semakin cepat periode perputaran piutang berarti bahwa piutang segera terlunasi dan hal ini berarti bahwa investasi pada piutang sangat efisien. 
Tingkat perputaran piutang = jumlah penjualan kredit X . . . kali
Piutang rata-rata per tahun

Periode perputaran piutang = jumlah hari dalam setahun X . . . kali
Tingkat perputaran piutang

Contoh: 
Dalam setahun jumlah penjualan secara kredit = Rp 360.000.000, - Periode perputaran yang diinginkan = 30 hari (1 bulan) Tingkat perputaran piutang = 360 : 30 = 12 kali perputaran Jumlah piutang rata-rata/bulan = Rp 360.000.000= Rp 30.000.000 
Investasi Pada Persediaan 
Masalah penentuan besarnya investasi modal dalam persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan jumlah investasi dalam perusahaan akan memperkecil keuntungan usaha. Sebaliknya adanya investasi yang terlalu kecil juga akan merugikan perusahaan karena kurangnya persediaan bahan baku misalnya akan mengakibatkan perusahaan tidak bisa bekerja dengan kapasitas penuh sehingga terdapat kapasitas menganggur yang akan mempertinggi biaya produksi. Oleh karena itu pengusaha harus menentukan jumlah investasi pada persediaan yang ideal (normal). 
Menurut Weston dan Brigham, besarnya persediaan pada pada umumnya = 12% s.d. 20% dari Jumlah Penjualan, atau 16% s.d. 30% dari Total Aktiva 
Menentukan persediaan minimal. Yaitu persediaan yang harus ada untuk menjaga agar kelancaran usaha dapat terjamin. Persediaan minimal biasanya ditentukan dengan pada tingkat di mana tambahan biaya simpan sama besarnya dengan biaya ekstra karena kehabisan bahan. Biasanya persediaan besi ditetapkan berdasarkan pengalaman dan antisipasi masa depan. Contoh: persediaan pengaman = 10 % dari penjualan. 
Investasi Pada Aktiva Tetap 
Investasi pada aktiva tetap seperti investasi untuk pembelian mesin, pembangunan gedung dan pembelian tanah merupakan investasi jangka panjang, karena baru akan diterima kembali dalam waktu beberapa tahun secara berangsur-angsur melalui depresiasi (penyusutan nilai aktiva). 
Contoh: 
Perusahaan membeli mesin oven seharga Rp 1.000.000, - dengan masa penggunaan selama 5 tahun. Pada akhir tahun ke 5 mesin tersebut sudah tak bisa dipakai lagi sehingga nilai residunya sama dengan Rp 0,- . Dengan metode garis lurus, maka besarnya penyusutan nilai mesin adalah: 1/5 Rp 1.000.000 = Rp 200.000, -/tahun 
Agar investasi pada aktiva tetap (mesin, gedung dll) dapat efisien, maka setiap usulan investasi harus dinilai kelayakannya dengan membandingkan antara: 
a) Aliran kas keluar investasi 
b) Aliran kas masuk 
Mencari Sumber Dana 
Untuk membiayai seluruh kegiatan operasinya, setiap perusahaan membutuhkan sumbe dana. Ada berbagai jenis sumber dana yang diperlukan guna pembelajaan perusahaan. Secara garis besar, sumber dana dapat dibedakan ke dalam 3 jenis sumber: 
1) Dana yang terkumpul dari hasil operasi perusahaan itu sendiri (“sumber intern”). 
2) Dana yang diperoleh sebagai pinjaman dari pihak luar (“sumbr Ekstern”). 
3) Dana yang diperoleh sebagai pemasukan modal dari pemilik perusahaan (“saham”). 
Sumber Intern 
Sebagaimana diketahui, perusahaan melakukan kegiatan untuk mendapatkan laba. Laba adalah penghasilan bersih yang merupakan tambahan kekayaan bagi perusahaan. Bagi perusahaan yang transaksinya berdasarkan atas “tunai”, maka laba itu akan berujud bertambahnya uang kas. Nah, uang kas yang berasal dari laba tersebut dapat digunakan sebagai tambahan modal perusahaan. Jika laba perusahaan itu tidak dibagi kepada pemiliki tetapi digunakan untuk modal, maka pembelanjaan ini disebut “pembelanjaan Intern”. 
Sumber Ekstern 
Sumber ekstern adalah modal perusahaan yang berasal dari pihak luar perusahaan. Sumber ekstern bisa berasal dari perseorangan (kreditur), leveransir (supplier), Bank, dan perusahaan lain. Sumber dana ekstern dapat dibedakan menjadi 2 : 
Pinjaman jangka pendek yaitu pinjaman yang jangka waktunya paling lama 1 tahun. Pinjman itu antara lain: 
Kredit Rekening Koran (R-C credit)
Yaitu kredit yang diberikan oleh Bank untuk langganannya. Langganan sebagai pemegang rekening giro diberi kesempatanuntuk menggunakan kredit yang diberikan sampai palfond maksimum yang ditentukan. Juga setiap saat langganannya dapat mengembalikan berapapun juga kepada bank. Pendeknya, dalam jangka waktu yang janji, maka kreditur mempunya hak untuk menjual barang yang menjadi jaminan tersebut. 
Kredit obligasi 
Yaitu kredit yang diberikan oleh Perusahaan dan pemeringah kepada pra pengambil kredit (biasana Perusahaan) dengan bunga tetap yang harus dibayar pada tanggal-tanggal yang ditentunkan, dengan jangka waktu 5 tahun atau lebih. Sebgai bukti pinjaman, perusahaan pengambil kredit mengeluarkan surat tanda utang yang disebut “OBLIGASI”. 
Kredit Investasi (Kredit Usaha) dari Bank. 
Yaitu kredit yang diberikan oleh Bank kepada peusahan untuk mengembangkan usahanya. Kredit investasi atau kredti usaha ini biasanya berjangka waktu 5 tahun atau lebih. Dalam pemberiaan kredit ini, bank meminta jaminan dalam bntuk jaminan usaha perusahaan dan jaminan barang tak bergerak (mesin, gedung, tanah, kendaraan) milik perusahaan/pengusaha. 
Modal dari pemilik Perusahaan (saham) 
Dalam perusahaan Perseorangan, modal yang diperlukan dapat diperoleh dari probadi pemilik perusahaan. Dalam perusahaan berbentuk CV (Comanditer Venotshaf), perusahaan dapat menambah modalnya dengan menambah setoran modal atau menambah anggota baru sebagai pemiliki dengan memberikan modalnya kepada perusahaan. Bagi perusahaan yagn berbentuk PT (Perseroan Terbatas) maka modal dpat diperoleh dengan menerbitkan Surat saham dan menjualnya kepada masyarakat. Dan bagi perusahaan yang sudah “Go Public” sebagai PT Terbuk (Tbk) dapat menjual sahamnya di Bursa Efek (Pasar Modal). 
Saham dapat dibedakan menjadi: 
a. Saham biasa 
b. Saham Preferen yaitu saham yang mendapatkan hak istimewa, misalnya memperoleh dividen lebih dulu, Dividen yang jumlahnya tetap tsb. 
Sumber-sumber modal dan penggunaannya dapat digambarkan sebagai berikut: disediakan, langganannya diperbolehkan mengambil dan menyetorkan kembali pada bank, dengan syarat pada akhir periode, sudah harus dilunasi seluruhnya. Untuk tiap-tiap kredit yang digunakan dibebani bunga dan biaya administrasi (provisi) yang sangat ringan. 
Kredit leveransir (kredit yang diberikan pemasok). 
Yaitu kredit yang diberikan penjual (pemasok= leveransir) kepada perusahaan. Kredit leveransir ini berjangka pendek, sebab biasanya harus segera di bayar). 
Kredit afnemer (kredit yang diberikan oleh pembeli) 
Yaitu kredit yang diberikan oleh pembeli kepada perusahaan.kredit ini terjadi karena pembeli menyerahkan uang dahulu kepada perusahaan baru barangnya diambil kemudian.Kredit pemasok dan kredit pembeli ini keduanya disebut “utang dagang” 
Kredit proses dan kredit wesel 
Yaitu kredit yang diberikan oleh pemasok kepada perusahaan yang dibuktikan dengan menandatangani surat janji membayar pada tanggal tertentu.jika surat janji itu dibuat oleh perusahaan (yang punya utang)maka kesanggupan membayar ini maka di sebut “promes”Tetapi jika surat perjanjian itu dibuat pemasok (kreditur)maka disebut “wesel”. 
Kredit balening 
Yaitu kredit yang diberikan oleh bank dengan jaminan surat bukti pemilikan barang digudang.kredit ini biasanya berjangka waktu 3 bulan dan disebut “ceel” 
Kredit lainnya.
Misalnya dulu ada KCK (Kredit Candak Kulak) untuk pedagang kecil dari BRI. 
Pinjaman Jangka Panjang 
Kredit jangka panjang adalah kredit yang dikembalikan dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun. Ada yang 5 Tahun, 10 Tahun, bahkan 20 Tahun. Kredit jangka panjang antara lain: Kredit hipotik, yaitu kredit yang diberikan oleh kreditur atau bank kepada para pengambil kredit, dengan jaminan barang-barang tak bergerak, seperti rumah, dan tanah. 
Keuntungan penggunaan pinjaman jangka pendek. 
Meskipun menggunakan hutang jangka pendek lebih berisiko daripada menggunakan hutang jangka panjang, hutang jangka pendek memberikan beberapa keuntungan (Setyo Admojo, 1999). 
Kecepatan.
Lebih cepat untuk memperoleh kredit jangka pendek daripada kredit jangka panjang. Kreditur akan melakukan analisis yang lebih mendalam untuk kredit jangka panjang karena danaakan terikat dalam waktu yan lama. Jika perusahaan membutuh-kan dana segera, ia lebih suka memilih hutang jangka pendek. 
Fleksibilitas.
Untuk mendanai aktiva lancar temporer atau musiman, perusahaan cenderung kurang menyukai hutang jangka panjang. Alasannya: (1) floation cost (biaya untuk memperoleh hutang) untuk hutang jangka panjang biasanya lebih besar dari floation cost untuk hutang jangka pendek, (2) meskipun hutang jangka panjang dapat dibayar sebelum waktunya, untuk melakukan ini diperlukan biaya, (3) hutang jangka panjang biasanya disertai dengan "covenant" atau aturan-aturan dari kreditur yang dapat menghambat efisiensi pengambilan keputusan manajemen. 
Biaya hutang.
Pada umumnya hutang jangka panjang lebih ma-hal biayanya (suku bunganya lebih tinggi) daripada hutang jangka pendek. Hal ini ditunjukkan dengan yield curve yang naik. Hutang jangka panjang lebih mahal karena perkiraan bahwa tingkat inflasi di masa mendatang akan naik serta risiko yang lebih besar untuk masa peminjaman yang lebih panjang. 
Risiko Hutang.
Risiko hutang jangka pendek lebih besar karena: 1. Jika perusahaan menggunakan hutang jangka panjang, biaya bunga relatif stabil untuk waktu yang lama, tapi jika ia meng-gunakan hutang jangka pendek, suku bunga relatif berfluktuasi, 2. Jika perusahaan menggunakan terlalu banyak hutang jangka pendek, ia dapat mengalami kesulitan likuiditas. 
Mengelola Modal Kerja 
Dan memahami bagaimana mengelola kas dengan efektif mem-butuhkan pengetahuan dan siklus modal kerja. Modal kerja bersih terutama terdiri dari tiga aktiva yaitu kas, piutang dan persediaan di-kurangi dua sumber utang jangka pendek yaitu utang usaha dan akrual (Longenecker, et.all, 2000). Langkah-langkah dalam siklus modal kerja yaitu: 
a) Membeli atau memproduksi persediaan untuk penjualan, yang meningkatkan utang usaha, mengasumsikan pembelian tersebut merupakan pembelian kredit dan meningkatkan persediaan di tangan. 
b) Menjual persediaan untuk kas, yang meningkatkan kas atau men-jualpersediaan secara kredit, yang meningkatkan piutang usaha. 
c) Membayar utang usaha, yang mengurangi utang usaha, dan me-ngurangi kas. Membayar biaya operasi dan pajak, yang mengu-rang kas 
d) Mengumpulkan piutang usaha ketika dilunasi, yang mengurangi piutang usaha dan meningkatkan kas. 
e) Memulai siklus kembali. 
Identifikasi masalah penting dalam mengelola arus kas suatu perusahaan: 
a) Arus kas suatu perusahaan terdiri dari kas yang mengalir ke dalam bisnis dan arus kas yang keluar dari bisnis. 
b) Perusahaan kecil yang menguntungkan kadang menghadapi per-masalah arus kas karena gagal memahami siklus modal kerja atau gagal dalam antisipasi akibat negatif pertumbuhan. 
c) Arus kas masuk dan keluar direkomendasikan dalam anggaran kas: peramalan, penerimaan dan pengeluaran kas. 
Masalah-masalah utama dalam pengelolaan piutang usaha, persediaan dan utang usaha: 
a) Menghadiahkan kredit kepada konsumen terutama keputusan pemasaran, secara langsung mempengaruhi rekening kas suatu perusahaan. 
b) Perusahaan dapat memperbaiki arus kas dengan mempercepat pengumpulan dari konsumen, meminimalkan persediaan dan menunda pembayaran pada para penyalur. 
c) Beberapa bisnis berskala kecil mempercepat arus kas dari piutang usaha dengan meminjam uang dan menggunakan piutang sebagai jaminan usaha. 
d) Usaha yang diselenggarakan atas tujuan bersama untuk menge-lola persediaan dapat memotong kelebihan persediaan dan mem-bebaskan kas untuk kegunaan lain.
e) Utang usaha, suatu sumber utama pendanaan untuk perusahaan kecil, secara langsung mempengaruhi situasi arus kas suatu perusahaan. 
Penganggaran modal 
Anggaran modal merupakan suatu metode untuk pembuatan keputusan tentang pemilihan investasi dalam aktiva tetap. Dalam anggaran modal dianalisa perbandingan antara berbagai altematif proyek yang menguntungkan untuk dipilih dan diputuskan.
Analisis Posisi Keuangan 
Untuk menjaga agar posisi keuangan perusahaan selalu dalam keadaan sehat, maka setiap akhir tahun pimpinan perusahaan harus mengadakan evaluasi terhadap kondisi keuangan perusahaan. Posisi keuangan perusahaan dinyatakan bagus atau jelek tergantung pada seberapa jauh posisi: 
Likuiditas Perusahaan 
Yaitu kemampuan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran jangka pendek, seperti untuk membayar utang, membeli bahan, membayar upah pekerja dan lainnya. Likuiditas dapat dihitung dengan “Rasio kekayaan lancar”. 

Likuiditas = Aktiva lancar X 100 % = . . . . %
Hutang lancar

Aturan : 
Likuiditas perusahaaan dinyatakan sehat jika rasio kekayaan lancar = 
200% 
a. Solvabilitas Perusahaan 
Yaitu kemampuan membayar seluruh utang perusahaan, baik utang jangka panjang maupun utang jangka pendek. 
1. Ratio utang = yaitu perbandingan utang dengan modal sendiri 

Rasio utang = utang jangka panjang + utang jangka pendek X 100%
Modal sendiri

Aturan konservatif leverage adalah, bahwa jumlah Utang maksimum = 100% 
2. Solvabilitas 

Solvabilitas = jumlah total kekayaan X 100 %
Jumlah total uang

Aturan konservatifnya, solvabilitas dikatakan sehat jika ratio solvabilitas lebih dari 100% 
b. Rentabilitas Perusahaan 
Yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan Tingkat keuangan perusahaan pada umumnya dilihat dari 
1. Margin Ratio 

Margin = laba bersih setelah pajak X 100%
Jumlah total aset

2. Rentabilitas Ekonomi (Earning Power) 

Earing power = laba bersih (sebelum pajak) X 100%
Jumlah total asset

Aturan konservatif 
Margin dan Rentalibitas ekonomi dinyatakan baik, jika rationya lebih besar dari pada ratio rentabilitas perusahaan-perusahaan sejenis 
c. Aktivitas Perusahaan 
Yaitu tingkat kecepatan perputaran modal dalam perusahaan semakin baik, karena berarti bahwa periode (waktu) tertanamnya modal dalam aktiva semakin pendek. Tingkat aktivitas dapat dihitung dengan rumus: 
1. Perputaran asset. Yaitu berapa kali kekayaan/asset perusahaan tersebut dalam satu tahun. 

Perputaran asset = jumlah penjualan bersih X 1 kali
Jumlah asset (aktiva)

2. Perputaran modal kerja yaitu berapa kali perputaran modal yang tertanam dalam persesdiaan selama tahun 

Perputaran asset = jumlah penjualan bersih X 1 kali
Jumlah aktiva lancar

3. Perputaran Piutang. Yaitu berapa kali perputaran modal yang tertanam dalam piutang selama setahun 

Perputaran piutang = jumlah penjualan kredit X 1 kali
(piutang awal tahun + piutang akhir tahun)

4. Perputaran persediaan. Yaitu berapa kali tingkat perputaran dana yang tercantum dalam persediaan selama setahun. 

Perputaran = harga pokok penjualan X 1 kali
(persediaan awal tahun + persediaan akhir tahun)

Aturan konservatifnya: 
Aktivitas perusahaan dikatakan baik/lancar jika tingkat perputaranya lebih besar dari perputaran rata-rata perusahaan sejenis. Dan semakin cepat perputarannya berarti penggunaannya dana itu semakin efisien.

2 komentar:

Chloe Morrison mengatakan...

Apakah Anda berpikir untuk mendapatkan bantuan keuangan, Apakah Anda membutuhkan serius pinjaman mendesak, Apakah Anda berpikir untuk memulai bisnis Anda sendiri, Anda berada di utang, ini adalah kesempatan Anda untuk mencapai keinginan Anda karena kami memberikan pinjaman pribadi, pinjaman bisnis, dan kredit korporasi, dan segala macam pinjaman pada tingkat bunga 2% .HURRAY !!! Hal ini hampir mendapatkan untuk mengakhiri tahun ini dan kami berada di Chloe Firm Pinjaman, kami menjamin semua klien berharga kami bahwa mereka akan mendapatkan semua pinjaman masing-masing dan menjadi tahun baru dengan senyum di wajah mereka.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami sekarang melalui email {} chloemorrisloanfirm@gmail.com

Informasi Peminjam:
Nama Lengkap: _______________
Negara: __________________
Sex: ______________________
Umur: ______________________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
Durasi Pinjaman: ____________
Tujuan pinjaman: _____________
Nomor Cell Phone: ________


CHLOEMORRISLOANFIRM
(chloemorrisloanfirm@gmail.com)

Unknown mengatakan...

Good Day Sir / Madam:
Mendapatkan pinjaman yang sah selalu menjadi masalah besar Untuk klien
yang memiliki kebutuhan keuangan. Masalah kredit dan agunan yang
sesuatu yang klien selalu khawatir tentang ketika mencari pinjaman
dari pemberi pinjaman yang sah. Tapi Joyce Roland Pinjaman Perusahaan telah membuat
bahwa perbedaan dalam industri pinjaman. Kita dapat mengatur untuk pinjaman
dari kisaran $ 5,000.00 sampai $ 500.000,00
Layanan kami meliputi:
Konsolidasi hutang
Hipotek kedua
Pinjaman Bisnis
Pinjaman pribadi
Pinjaman International
Tidak ada jaminan sosial dan tidak ada pemeriksaan kredit, 100% Guarantee.All Anda harus
lakukan adalah mari kita tahu persis apa yang Anda inginkan dan kami pasti akan membuat Anda
mimpi yang menjadi kenyataan. Joyce Roland Pinjaman Perusahaan. mengatakan YES ketika bank Anda mengatakan TIDAK.
Terakhir, kami mendanai skala kecil perusahaan pinjaman, perantara, skala kecil
lembaga keuangan karena kita memiliki modal terbatas. Untuk selanjutnya
Rincian untuk pergi tentang pengadaan kontak pinjaman kami, Mohon menanggapi
segera email ini di: joycerolandloancompany@gmail.com.
Terima kasih

Posting Komentar