Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Sabtu, 28 Mei 2011

UNSUR UNSUR PERTANAN

Unsur-unsur pertanian adalah unsur-unsur yang membentuk sistem pertanian. Unsur-unsur ini dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang terdiri dari
1. Proses produksi
2. Petani atau pengusaha
3. Usaha tani (farm)
4. Perusahaan usahatani (farm bussiness)
Proses produksi
Tanaman merupakan pabrik pertanian yang primer (pokok) karena tanaman mampu merubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Tanaman mengambil air (H2O) dari dalam tanah melalui akar dan CO2 dari udara melalui daun dan dengan bantuan cahaya matahari terjadilah proses fotosintesis yang menghasilakn bahan organik berupa fotosintat ayng kemudian selanjutnya diubah menjadi bahan organik komplek seperti biji, serat, minyak, kayu, dan lain-lain
Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Artinya baik buruknya penampilan tanamandipengaruhi oleh sifat bawaan atau hereditas dan kesesuaiannya dengan lingkungan tumbuh. Keduanya saling menunjang bibit yang baik belum tentu tumbuh dengan baik pada lingkungan yang tidak baik. Sebaliknya lingkunganyang baik belum tentu memberikan dukungan produksi yang tinggi bila tanaman yang ditanam adalah bibit yang kurang baik dan tidak bermutu.
Ternak dan ikan merupakan pabrik sekunder karena ternak dan ikan tidak memproduksi sendiri bahan makanannya melainkan menngambil dari tumbuhan (bahan organik). Oleh karena ternak dan ikan mengambil bahan organik dari tumbuhan dirubah menjadi bahan organik yang lain sebagai produk baru yang dihasilkan seperti daging, susu, telur, kulit, wool, dan lain-lain yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Implikasi proses produksi bagi pembangunan pertanian
Sifat-sifat proses produksi biologi dalam pertanian mempunyai banyak implikasi bagi pembangunan pertanian itu sendiri, antara lain ;
Pertanian memerlukan tempat yang tersebar luas
Sumber energi bagi pertumbuhan tanaman adalah sinar matahari. Oleh sebab itu pertanian tidak dapat dikonsentrasikan pada satu tempat seperti pabrik yang sumber energinya daopat disediakan dalam bentuk yang lain. Pertanian memerlukan tempat yang luas di permukaan bumi sehingga implikasinya adalah ;
1. Produksi per satuan luas harus diusahakan sebesar-besarnya
2. Diperlukan jaringan transportasi yang tersebar untuk mengangkut hasil dan penyediaan sarana produksi
3. Lingkungan hidup petani tidak dapat dikonsentrasikan dalam satu tempat seperti kota, tetapi tersebar dalam satuan-satuan yang kecil
Jenis usahatani dan potensi produksi pertanian berbeda dari satu tempat ke tempat lain
Jenis usahatani serta potensinya tergantung pada faktor lingkungan yaitu iklim dan sifat tanah. Faktor iklim berupa curah hujan, distribusi hujan, suhu , dan penyinaran. Sedangkan faktor sifat tanah berupa sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Iklim belum bisa dikuasai oleh manusia kecuali irigasi. Oleh karena itu jenis usahatani sangat bervariasi disesuaikan dengan keadaan dan irama perubahan iklim.
Sifat fisik tanah yang meliputi topografi, drainase, kedalaman, permeabilitas, tekstur, dan struktur tanah sampai batas-batas tertentu telah dapat dikuasai oleh manusia. Oleh karena itu jenis usahatani dan penguasaannya harus disesuaikan dengan faktor-faktor tersebut.
Sifat kimia dan biologi tanah seperti kemasaman (pH), kandungan unsur hara, dan kandungan mikroorganisme relatif lebih mudah dikuasai. Perbaikan sifat kimia dan biologi tanah dapat diatasi dengan cara penambahan pupuk, pengapuran, penambahan bahan organik, dan penggunaan jasad mikro. Tetapi sifat kimia bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, mungkin dari jarak dekat sehingga memerlukanpengeta huan yang agak detail mengenai keadaannya.
Faktor iklim dan sifat tanah secara keseluruhan sangat menentukan potensi produksi suatu tanaman. Implikasi faktor-faktor tersebut bagi pengembangan pertanian adalah ;
1. Pengembangan usahatani haruslah didasarkan atas faktor-faktor tersebut
2. Kegiatan-kegiatan produksi dan jumlah serta jenis input yang diperlukan disesuaikan dengan keadaan setempat faktor-faktor tersebut
Kegiatan dan produksi pertanian bersifat musiman
Proses produksi di pabrik dilakukan dalam keadaan yang dapat diatur dimana setiap operasi dapat dilakukan setiap waktu sesuai dengan yang dikehendaki. Proses produksi pertanian dalam sisi lain juga dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor-faktor biotik lainnya seperti musim dan serangan hama penyakit yang berbeda dari waaktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lain. Pelaksanaan pekerjaan tertentu misalnya membajak dan menanam hanya dapat dilakukan jika keadaan iklim dan tanah memungkinkan.
Tanaman pertanian mempunyai pola pertumbuhan musiman mulai dari saat tanam hingga panen. Hanya pada waktu-waktu tertentu tenaga manusia diperlukan. Diluar kegiatan pertanian tidak ada kegiatan lain kecuali menunggu masa panen. Keadaan tersebut mengaharuskan :
1. Usaha pertanian didiverensiasikan agar penggunaan tenaga kerja lebih tersebar menurut waktu misalnya dengan sistem tanam tumpang sari beda umur, pemeliharaan ternak dan ikan, dan lain-lain
2. Petani dan buruh perlu mempunyai ketrampilan yang agak luas agar dapat melakukan diversifikasi usahatani
Suatu perubahan dalam suatu tindakan memerlukan perubahan dalam hal lain
Penambahan pupuk dioerlukan untuk meningkatkan produksi. Tetapi hal ini hanya dapat terjadi jika varietas yang digunakan dirubah dengan varietas yang respon terhadap pemupukan. Dalam hal ini peranan pemuliaan tanaman menjadi sangat penting karena melalui pemuliaan tanaman dengan berbagai metodenya akan dihasilakn varietas unggul baru yang respon terhadap pemupukan, sehingga peningkatan produksi tanaman melalui pemupukan akan mudah diwujudkan.
Pertanian modern selalu berubah
Pertanian modern adalah pertanian yang berubah sesuai dengan kebutuhan manusia. Perubahan tersebut baik dalam volume produksi maupun jenis produksi. Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam pertanian memungkinkan tercapainya volume dan jenis produksi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Ciri pertanian modern adalah pertanian progresif, petani selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah mereka dapatkan, mereka terus mencari penemuan-penemuan baru yang lebih baik dari sebelumya, sehingga akan terus terjadi perubahan
Petani 
Perbedaan utama antar tumbuh-tumbuhan dan binatang liar dengan pertanian adalah adanya manusia. Tidak pernah ada manusia apabila sinar matahari tidak menerpa permukaan bumi. Manusia berusaha mngatur atau mengusahakan tumbuh-tumbuhan dan hewan serta mneggunkan hasilnya. Mereka mengubah tempat tumbuh-tumbuhan dan hewan serta lingkungannya agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Manusia seperti ini disebut petani atau pengusaha pertanian. Atau dengan kata lain petani adalah orang atau sekelompokorang yang m,engusahakan atau mengatur tanaman dan hewan beserta lingkungannya agar terjadi pertumbuhan dan mengambil hasilnya. Dalam kegiatan usahatani, petanimerangkap dua peranan sebagai penggarap dan manager. Peranan petani dalam usahatani adalah sebagai berikut : 
Petani sebagai penggarap
Peran pertama petania adalah memelihara tanaman dan hewan agar mendapatkan hasil yang diperlukan. Kegiatan tersebut meliputi membuat persemaian, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, penyiangan gulam, pengairan,pengendalian hama penyakit, serta memanen hasilnya. Sedangkan untuk kegiatan peternakan antara lain pembuatan kandang, pemberian makan, pembiakan, dan lain-lain.
Petani sebagai manajer
Paranan lain seorang petani dalam usaha tani adalah sebagai manajer atau pengelola.ketrampilan sebagai penggarap umumnya adalah ketrampilan otot, tangan, dan mata. Ketrampilan sebagai manajer dalam menjalankan usahanya menyangkut kegiatan otak yang didorong oleh keinginan dalam pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif yang ada.
Keputusan yang harus diambil oleh petani mencakup pemilihan varietas yang akan ditanam, penggunaan pupuk atau tidak, memilih jenis ternak yang akan dipelihara, menentukan pembagian tenaga kerja yang tersedia terutama pada saat berbagai kegiatan dilakukan pada waktu yang sama.
Dengan makin majunya pertanian, petani dalam melaksanakan kegiatan pertanian harus lebih memusatkan pada aspek pembelian dan penjualan. Oleh karena itu dia harus memutuskan :
1. Apakah akan membeli benih unggul, pestisida, maupun alat-alat baru
2. Apakah akan dipergunakan tenaga kerja tambahan dalam usaha taninya
3. Berapa banyak hasil pertanian yang akan dijual, kapan dijualnya, dan kepada siapa hasil tersebut akan dijual
Tugas petani sebagai manajer menjadilebih sulit dengan sanya perbedaan-perbedaab yang cukup besar misalnya keadaan tanah yang berbeda di berbagai tempat. Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan respon tanaman sehingga dapat mempengaruhi harga input dan hasil pertanian. Hal ini menyebabkan sulitnya dibat satu macam paket bagi semua petani.
Oleh karena itu penting bagi pembngunan pertanian untuk mengembangkan kemampuan yang ada , membuat usaha taninya lebih produktif dan mampu meningkatkan margin antara biaya dan penerimaan dari usahataninya.
Petani sebagai manusia
Seorang petani bukan hanya sebagai penggarap dan manajer. Dia adalah manusia yang merupakan anggota keompok manusia yaitu keluarga, tetangga, dan masyarakat. Keadaan petani sebagai perorangan banyak ditentukan oleh keanggotaannya di dalam kelompok tadi. Sebagai manusia biasa petani juga mempunyai kemampuan bekerj, belajar, berfikir kreatif dan imajinatif, serta mempunayi cita-cita sehingga sangat mempengaruhi perannya sebagai penggarap maupun manajer.
Dalam kehidupannya, petani memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Sebagai perseorangan petani berbeda satu sama lain
Petani umunya bekerja keras,. Meraka belajar dari tahun ke tahun dan jarang mengembangkan metode baru. Pada umumnya mereka menggunakan cara-cara yang biasa dipakai oleh orang tua mereka dan sesekali meniru sesuatu yang baru dari tetangganya. Mereka mengharapkan sedikit perubahan dalam kehidupannya atau sekedar terhindar dari kelaparan, sakit,dan kematian anak-anaknya serta dapat mempertahankan tanah yang dimiliki atau memperluasnya.
Sementara itu terdapat beberapa petani yang secara aktif mencari metode-metoe baru mengenai penanaman supaya hasil yang diperoleh meningkat. Di samping itu terdapat juga petani-petani yang tampaknya tidak dapat bertahan. Mereka membiarkan rumput-rumput tumbuh merajalela dan ternak berkeliaran. Mereka terjerumus semakin dalam ke jurang hutang, sehingga kehilangan harapan dan tidak menutup kemungkinan tanahnya pun akan hilang.
Petani hidup di bawah kemampuan
Sebenarnya petani dapat belajar dan menambah pengetahuan lebih banyak jika mereka ada kesempatan dan dorongan. Mereka dapat mencoba lebih banyak cara-cara lain daripada yang mereka pergunakan. Umumnya petani hidup menurut kebiasaan. Mereka mengenal suatu cara dan mempelajarinya secara terus-menerus.
Ada tiga macam kebiasaan mental petani yang penting bagi perkembangan pembangunan pertanian, yaitu :
Kebiasaan mengukur, yaitu berfikir dalam mengukur penggunaan sarana produksi yang akan dipergunakan termauk juga jumlah benda-benda. Dengan kebiasaan itu janganlah puas dengan menyatakan penen baik atau hasil cukup, tetapi seharusnya dalam jumlah kilogram atau to per hektar.
Kebiasaan bertanya, biasanya dilakukan dengan pertanyaan “Mengapa tanaman ini lebih baik dari tanaman itu?Kenapa hasil disini lebih baik dari hasil yang disana?”
Kebiasaan melihat atau mencari alternatif. Melihat dan mencari alternatif dari cara yang sudah dikenal dan dilakukan terhadap cara baru yang lebih baik.
Banyak kebiasaan yang menadi pengganggu dan penghambat dalam penerapan metode-metode baru. Kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kesukaran dalam mempelajari cara-cara baru dari suatu pekerjaan, sehingga akan menghambat penerapan metode-metode baru yang lebih baik. Orang menganggap kebiasaan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan dan merasa mengkhianati dirinya sendiri jika mengubah kebiasaan itu dengan cara baru yang disarankan orang lain.
Kebiasaan tersebut seperti rendahnya kemampuan dalam fisik. Apakah akan merupakan hal yang beguna atau suatu yang merugikan tergantung dari masalah yang dihadapi. Dalam pertanian, kebiasaan merupakan hal yang brguna dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah dipelajari tetapi dapat juga merupakan penghambat dalam mempelajari teknologi baru.
Oleh karena itu petni sebagai manusia sesungguhnya hidup jauh di bawah kemampuan. Maka tujuan pembangunan pertanian adalah membantu petania sedemikian rupa sehingga mereka dapat menggunakan kemampuan sebaik-baiknya.
Petani merupakan sekelompok konklusi
Tidaklah benar bahwa petani mengusahakan usahatani untuk mendapatkan bagiannya dan keluarganya, barang-barang atau kepuasan pribadi
Sangat sedikit petani mempunyai dorongan sentimentil bahwa menggarap tanah hanaya untuk memenuhi kebutuhannya. Beberapa petani mencintai tanahnya tetapi mereka mengharapkan lebih daripada hanya kesenangan untuk melakukan hobinya. Apa yang mereka inginkan adalah makanan dan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Selanjutnya mereka ingin mersa bangga dan puas bahwa telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Dan bahkan lebih baik berhasil dari tetangganya. Mereka akan merasa lebih puas apabila hasil pekerjaannya diketahui oleh anggota-anggota lain dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
Tidaklah benar bahwa petani demikian sadarnya akan ketidaktentraman cuaca dan harga sehingga mereka mencoba dengan metode baru kecuali jika mereka yakin metode trsebut akan berhasil.
Banyaknya kekolotan dari petani itu sebenarnya merupakan kecerdikan. Mereka terlalu cerdik untuk mengambil resiko, terutama jika mereka hanya memiliki sejumlah uag simpanan yang sedikit, memiliki tanah yang sempit, dan hidup dekat dengan batas minimum. Untuk mengatasi kekolotan itu maka metode baru atau teknologi yang diajarkan / diapakai haruslah memeberikan harapan kenaikan penerimaan yang cukup besar.
Tidaklah benar bahwa petani pada umumnya memberikan nilai yang tinggi terhadap kemauan baik dalam persetujuan keluarga maupun tetangga.
Uang bukanlah segala-galanya. Persahabatan dan persetujuan masyarakat penting bagi kita pada umunya. Kita tidak ingin dicemooh orang dan tidak ingin diasingkan dari pergaulan. Petani-petani memiliki perasaan tersebut. Sebagian tugas pengembangan pertanian adalah mengusahakan agar mengubah pandangan sosial dan meghormati orang-orang yang menunjukkan produktivitas tinggi dengan mengubah cara-cara usahataninya meskipun banyak menghadapi cobaan yang mengandung resiko.
Tidaklah benar bahwa petani-petani yang palingmaju adalah petani yang paling yakin akan penilaiannya dan yang merasa kurang memerlukan persetujuan dari orang lain
Petani-petani demikian tidak begitu khawatir akan cemoohan orang karena mereka yakin meskipun memebuat kesalahan, kesalahan tersebut dapat diperbaiki dan berhasil pada suatu waktu nanti. Orang demikian itu adalah pioner, dan merupakan inovator dalam masyarakat. Meskipun mereka kurang menghargai persetujuan atau pemufakatan dari kerabatnya, mereka bukanlah tidak menyadari akan hal itu. Mereka bersikap demikian karena mereka yakim bahwa pada akhirnya akan berhasil mendapatkan persetujuan itu.
Tidaklah benar bahwa petani tidak suka didesak-desak dan diinstruksikan untuk melakukan sesuatu
Semua petani kita tidak suka diperlakukan secara tidak manusiawi. Petani lebih menghargai diperalkukan sebagai manusia, sebagai seorang yang cerdas dan bertanggung jawab. Mereka akan menerima suatu pertolongan atau nasehat dari orang lain jika hal itu tidak melanggar harga diri dan integritas mereka sebagai manusia.
Pengaruh keluarga
Telah dikemukakan di atas bahwa petani sebagai penggarap dan manajer yang mengambil keputusan tentang apa yang akan ditanam. Mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa keputusan dinuat oleh keluarga petani karena berbagai macam kegiatan usahatani dilakukan oleh keluarga sehingga berbagai pekerjan dibagi antara keluarga. Pekerjaan yang dilakukan berbeda-beda menurut adat atau kebiasaan suatu tempat. Di dalam suatu daerah pria menanam tanaman, sedangkan di daerah lain pekerjaan ini dilakukan oleh wanita. Kadang-kadang pria yang membawa barang ke pasar sedangkan di tempat lain pekerjaan ini dilakukan oleh wanita. Pada kebanyakan masyarakat dewsa pria yang melakukan pekerjaan di sawah, sedangkan kaum wanitanya mengatur anggaran belanja. Dalam keadaan demikian itu wanita memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan berapa besarnya biaya yang akan dikelurkan untuk pupuk, obat-obatan, dan alat kerja.
Anak laki-laki mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap bapaknya. Oarng muda lebih cenderung tertarik pada ide baru atau cara baru. Sementara itu kasih sayang orang tua terhadap keluarganya menyebabkan mereka berhasrat agar keluarganya dapat mengenyam kehidupan yang lebih baik.sekarang berjuta-juta orang tua di pedesaan menginginkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya dan bersedia bekerja keras serta menerapkan teknologi baru untuk menginkan hal tersebut. Mereka juga mneginginkan fasilitas kesehatan yang baik bagi anak-anaki keluarganya. Demikian juga perusahaan dan produk-produk baru seperti sepeda, sepeda motor, mobil, bahkan alat-alt kosmetik merupakan perangsang bagi keluarga petani untuk meningkatkan produksinya agar dapat meningkatkan kemampuan (daya beli) mereka.
Kebanyakan keputusan tentang pertanian masih dinuat petani sebagai perorangan. Tetapi ia membuat keputusan-keputusan tersebut dalam rangka meemnuhi hasrat untuk memberikan sesuatu yang lebih baik bagi keluarganya. Oleh karen itu mereka tergantung pada hasil yang didapat dari usaha taninya. Anggota keluarganya mungkin memberikan tekanan kepada petani dalam mengambil keputusan ini. Di pihak lain hasrat petan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya merupakan dorongan yang erfektif dalam banyak hal untuk meningkatkan produktivitas usahataninya.

Definisi dan Sejarah Perkembangan Pertanian

Definisi Pertanian
Pertanian adalah suatu jenis produksi yang berlandaskan pada pertumbuhan tanaman, hewn, dan ikan. Dalam arti luas pertanian adalah pengelolaan tanaman, hewan dan ikan serta lingkungannya agar memberikan suatu produk. Sedangkan dalam arti sempit pertanian adalah pengelolaan tanaman dan lingkungannya agar memberikan suatu produk.
Ilmu pertanian adalah ilmu yang mempelajari bagtaimana mengelola tanaman, hewan, dan ikan serta lingkungannya agar memberikan hasil secara maksimal. Berdasrkan spesifikasinya ilmu pertanian dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar yaitu ilmu tanaman yang mempelajari khusus tanaman, ilmu peternakan yang mempelajari khusus ternak, dan ilmu perikanan yang mempelajari khusus iakan dan hewan air.
Sejarah Pertanian
Pertanian dimulai pada saat manusia mulai mengamati perilaku tanaman, hewan, dan ikan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Berdasarkan sejarah perkembangannya pertanian dapat diklasifikasikan menjadi 4 golongan yaitu :
Pemburu dan pengumpul
Pertanian primitif
Pertanian tradisional
Pertanian progresif (moderrn)
Pemburu dan pengumpul
Manusia pertama hidup di daerah hutan tropik di sekitar laut Cina Selatan yaitu bangsa Alitik (prapaleolitik) yang merupakan kelompok manusia pengumpul makanan dan berburu serta menangkap ikan. Sebagai contohnya adalah Suku Semang, suku kubu dan sakad di semenanjung malaya, sukum andaman dan aeta di filiphina, suku toala di sulawesi, suku punan di kalimantan dan suku tasadai di mindanau selatan.
Manusia pengimpil dan pemburu bersifat nomadik (berpindah-pindah) tetapi tidaklah mengembara tanpa tujuan di dalam hutan. Setiap kelompok mempunyai wilayah tertentu antara 20-25 Km2 . Mereka bertempat tinggal di goa-goa atau tebing batu. Mereka juga telah banyak mengetahui jenis-jenis tanaman dan habitatnya serta keguanaannya. Pengetahuan untuk menghilangkan racun dari bahan makanan dan cara mengawetkannya juga sudah mereka kuasai. Sebagai contoh biji sebelum dimakan direndam dalam air kemudian dimasukkan ke dalam bambu dan dibenamkan ke dlaam tanah selama sebulan lebih.
Pertanian primitif
Ketika manusia pengumpul dan berburu mulai berusaha menjaga bahan makanan maka mulai terjadi suatu mata rantai antara periode pengumpul dan berburu dengan pertanian primitif.
Orang-orang semang yang suka makan buah durian akan tinggal di dekat pohon durian untuk mencegah monyet dan binatang-binatang lain menghabiskan buah durian. Mereka juga menanam kembali batang dan sulur umbi liar yang umbinya telah mereka ambil, sehingga dapat tumbuh kembali. Tindakan ini adalah satu langakh menuju pertanian primitif.
Setelah berabad-abad lamanya wanita mendapatkan pengetahuan yang baik tentang kehidupan tumbuh-tumbuhan. Eduard han dan beberapa sarjana lainnya menganggap wanita adalah penemu cara penanaman dan penghasil bahan makanan yang pertama. Han menamai pertanian primitif sebagai Hackbau (hoe culture atau hoe tillage = pertanian pacul atau pertania bajak).dia menganggap pacul adalah alat kerja wanita, sedangkan bajak alat kerja pria.
Teori han yang pertama menyatakan wanita adalah yang pertama memulai penanaman mungkin dapat diterima tetapi pendapatnya tentang perbedaan antara pertanian primitif dan pertanian yang lebih maju berdasarkan alat kerja yang digunakan apalagi dihubungkan dengan jenis kelamin tidaklah dapat diterima meskipun di beberapa daerah atau negara banyak wanita yang bekerja sebagai petani.
Perbedaan yang fundamental antara pertanian primtif dengan pertanian yang lebih maju adalah dalam hal penggunaan lahan. Petani-petani primitif, bertani secara berpindah-pindah. Sebidang tanah ditanami sekali sampai 2 kali kemudian ditinggalkan dan mereka mencari tanah baru untuk ditanami dan seterusnya. Sehingga sistem pertanian ini disebut huma atau ladang berpindah. Pertanian tradisional
Pada pertanian tradisional orangmenerima keadaan tanah, curah hujan, dan varietas tanaman sebagaimana adanya dan sebagaimana yang diberikan alam. Bantuan terhadap pertumbuhan tanaman hanya sekedarnya sampai tingkat tertentu seperti pengairan, penyiangan, dan melindungi tanaman dari gangguan binatang liar dengan cara yang diturunkan oleh nenek moyangnya.
Peternakan merupakan penjinakan hewan-hewan liar untuk digunakan tenaga dan hasilnya. Sedangkan perikanan merupakan hasil penangkapan dan pemeliharaan secara sederhana serta tergantung pada kondisi alam.
Pertanian progresif (modern)
Manusi mengguanakan otaknya untuk meningkatkan penguasaannya terhadap semua yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan. Usaha pertanian merupakan usaha yang efisien, masalah-masalah pertanian dihadapi secara ilmiah melalui penelitian-penelitian, fasilitas-fasilitas irigasi dan drainase dibangun dan dimanfaatkan untuk mendapatkan hasil yang maksimum, pemuliaan tanaman dilakukan untuk mendapatkan varietas unggul yang berproduksi tinggi, respon terhadap pemupukan, tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta masak lebih cepat.
Susunan makanan ternak disiapkan secara ilmiah dan dikembangkan metode berbagai macam input dilakukan secara ilmiah dan didorong motivasi ekonomi untuk mendapatkan hasil dan pendapatan yang lebih besar. Hasil pertanian dalam bentuk bulk (lumbung) diolah untukmendapatkan harga yang lebih tinggi. Cara pengawetan hasil pertanian dikembangkan untuk menghindarkan kerusakan dan mendapatkan nilai yang tinggi.

PENETAPAN BAHAN ORGANIK TANAH

BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Bahan organic merupakan akumulasi dari sisa tanaman dan hewan yang mengalami pelapukan parsiil dan sebagian merupakan bahan resisten. Banyak sedikitnya bahan organic dalam tanah mempengaruhi sifat –sifat tanah. Seperti daya penahan air, kapasitas jerapan kation, kapasitas penyediaan unsure N, P, dan S, stabilitas tanah, aerasi dan sebagainya. Dengan demikian peranan bahan organic sangat besar dalammeningkatkan kesuburan tanah dan tidak dapat digantikan oleh bahan yang lain.
Penetapan bahan organik tanah adalah berdasarkan oksidasi. Macam oksidasi yang sering digunakan untuk penetapan bahan organik adalah oksidasi basah dan oksidasi kering. Penetapan bahan organic pada percobaan ini menggunakan cara oksidasi basah , menurut metode Walkey Black, dimana bahan organic tanah dioksidasi oleh kalium dikromat berlebih diberikan untuk mengoksidasi bahan organic. Kalium dikhromat yang berlebihan tidak digunakan untuk proses oksidasi tersebut, di titrasi dengan ferrosulfat yang sudah diketahui normalitasnya. Difinilamine dalam H2SO4 pekat digunakan untuk petunjuk titik akhir titrasi sedangkan pemberian H3PO4 85% untuk menghilangkan gangguan yang mungkin timbul karena adanya ion Ferro.Reaksi yang berlangsung pada dasarnya sebagai berikut :
3 C + 2 Cr2O7 + 16 H+ → 3 CO2 + 4 Cr2 + 8 H2O
Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui kandungan bahan organik yang ada dalam tanah
Untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi kandungan bahan organic dalam tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu system kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia (Kononova, 1961).
Menurut Stevenson (1994), bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus.
Bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik merupakan salah satu bentuk kerusakan tanah yang umum terjadi. Kerusakan tanah merupakan masalah penting bagi negara berkembang karena intensitasnya yang cenderung meningkat sehingga tercipta tanah-tanah rusak yang jumlah maupun intensitasnya meningkat.(red) Bahan organik tanah juga merupakan salah satu indikator kesehatan tanah. Tanah yang sehat memiliki kandungan bahan organik tinggi, sekitar 5%. Sedangkan tanah yang tidak sehat memiliki kandungan bahan organik yang rendah. Kesehatan tanah penting untuk menyamin produktivitas pertanian.
Bahan organik dalam tanah merupakan fraksi bukan mineral yang ditemukan sebagai bahan penyusun tanah. Kadar bahan organik yang terdapat dalam tanah Alfisol berkisar antara (0,05-5) % dan merupakan tanah yang ideal untuk lahan pertanian, dan untuk tanah organik mendekati 60 % dan pada Titik oleh kadar bahan organik memperlihatkan kecenderungan yang menurun (Pairunan, dkk., 1985)
Bahan organik memiliki peranan sangat penting di dalam tanah. Bahan organik tanah terdiri dari sisa-sisa tumbuhan atau binatang melapuk. Tingkat pelapukan bahan organik berbeda-beda dan tercampur dari berbagai macam bahan.
Fungsi Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki beberapa peranan kunci di tanah. Peranan-peranan kunci bahan organik tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Fungsi Biologi:
menyediakan makanan dan tempat hidup (habitat) untuk organisme (termasuk mikroba) tanah menyediakan energi untuk proses-proses biologi tanah memberikan kontribusi pada daya pulih (resiliansi) tanah
Fungsi Kimia:
merupakan ukuran kapasitas retensi hara tanah penting untuk daya pulih tanah akibat perubahan pH tanah menyimpan cadangan hara penting, khususnya N dan K
Fungsi Fisika:
mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk meningkatkan stabilitas struktur tanah meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air perubahahan moderate terhadap suhu tanah.
Fungsi-fungsi bahan organik tanah ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah (www.csiro.au).
Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah juga harus diperhatikan karena mempengaruhi jumlah bahan organik. Miller et al. (1985) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah bahan organik dalam tanah adalah sifat dan jumlah bahan organik yang dikembalikan, kelembaban tanah, temperatur tanah, tingkat aerasi tanah, topografi dan sifat penyediaan hara.
Pemberian bahan organik ke dalam tanah memberikan dampak yang baik terhadap tanah, tempat tumbuh tanaman. Tanaman akan memberikan respon yang positif apabila tempat tanaman tersebut tumbuh memberikan kondisi yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
Bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah menyediakan zat pengatur tumbuh tanaman yang memberikan keuntungan bagi pertumbuhan tanaman seperti vitamin, asam amino, auksin dan giberelin yang terbentuk melalui dekomposisi bahan organik (Brady, 1990)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ALAT DAN BAHAN
ALAT :
Erlenmeyer 250 ml atau 500 ml
Pipet volume 1o ml
Gelas ukur 20 ml
Buret dan statif
BAHAN :
H3PO4 85%
H2PO4 pekat 96 %
NaF Kristal
K2Cr2O7 (49,04 g K2Cr2O7 dilarutkan dalam aquades hingga 1000 ml)
Indikator difenilamin
Larutan Fe2SO4 1 N
CARA KERJA :
Menimbang 0,5 g contoh tanah yang telah dihaluskan ke dalam tabung erlenmeyer 250 ml.
Memipet 10 ml Kalium dikhromat 1 N dan menuangkan dalam Erlenmeyer, menggoyang dengan hati – hati sehingga tidak terjadi butir – butir tanah menempel didinding labu.
Menambahkan 20 ml asam sulfat pekat dan mengaduk betul hingga rata, harus terjadi kontak reagen dengan tanah (melakukan pada kamar asam)
Memantapkan selama 30 menit
Menambahkan 200 ml aquades
Menambahkan 10 ml H3PO4 85% dan 0,2 g NaF dalam Erlenmeyer.
Menambahkan indicator difenilamin 10 tetes.
Mentitrasi dengan larutan ferrosulfat (warna akan berubah dari biru gelap menjadi hijau)
Rumus untuk mengetahui % C :
% C=((vol blanko-vol contoh)x 3)/(vol blanko x 0,5)
Kandungan bahan organic tanah (%) = %C x 1,729





BAB IV HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
I II III IV
Volume blanko (ml) 21.4 21.4 21.4 21.4
Volume contoh (ml) 20.8 15.7 19.4 17.7
%C 0.168224 1.598131 0.560748 1.037383
bahan OT 0.29086 2.763168 0.969533 1.793636
Kategori sangat rendah sedang sangat rendah rendah

No Penambahan Bahan Warna
1 + Kalium khromat Orange
2 + asam sulfat pekat Merah bata
+ aquades Coklat muda
3 +asam pospat 85% Colkat muda
4 + indicator definilamine Hijau gelap kebiruan
5 + titrasi dengan ferrosulfat Hijau terang

Kelompok III
% C=% C=((vol blanko-vol contoh)x 3)/(vol blanko x 0,5) = ((21,4 ml-19,4 ml)x 3)/(21,4 ml x 0,5)= 0.560748
Kandungan bahan organic tanah (%) = 0.560748 x 1,729 = 0,969533
Pembahasan
Tanah tersusun dari bahan padatan, cair, dan udara. Bahan padatan tersebut terdiri dari bahan mineral dan bahan organic. Bahan mineral terdiri dari partikel pasir, debu dan liat. Ketiga partikel ini menyusun tekstur tanah. Bahan organik dari tanah mineral berkisar 5% dari bobot total tanah. Meskipun kandungan bahan organik tanah mineral sedikit (+5%) tetapi memegang peranan penting dalam menentukan Kesuburan Tanah (dasar –dasar ilmu tanah.blogspot.com).
Komposisi Biokimia Bahan Organik Menurut Waksman (1948) dalam Brady (1990) bahwa biomassa bahan organik yang berasal dari biomass hijauan, terdiri dari : (1) air (75%) dan (2) biomass kering (25%).
Tanah mempunyai kandungan bahan organic yang bervariasi . Banyak sedikitnya jumlah bahan organic yang terdapat pada tanah disebabkan oleh kadar komponen biomassa kering yang mencakup unsure; (1)Karbon(C=44%),(2)Oksigen(O=40%),(3)Hidrogen(H=8%),dan(4) Mineral (8%). Penetapan bahan organic menggunakan metode oksidasi yang mana cara kerjanya adalah dengan mengoksidasi bahan organic tanah. Bahan yang digunakan mencakup kalium khromat itu sendiri yang berfungsi untuk mengoksidasi bahan organic. Ferrosulfat untuk mentitrasi kalium khromat berlebih yang tidak digunakan untuk proses oksidasi. Definilamine dan asam sulfat pekat yang digunakan untuk petunjuk titik akhir titrasi. Dan pemberian asam pospat 85% untuk menghilangkan gangguan yang mungkin timbul karena adanya ion ferro, serta NaF untuk memperkuat atau memperjelas warna (tapi tidak digunakan karena limit).
Pada pengamatan timbul warna yang berbeda setiap kali pencampuran bahan, yang menunjukkan telah terjadinya reaksi antar bahan. Data pada table pengamatan diatas. Akan tetapi warna yang di titik beratkan adalah pada kondisi setelah ditambah indicator dan pada kondisi dititrasi. Karena perubahan warna dari hijau gelap kebiruan menjadi hijau mudah adalah penunjuk yang menyatakan jumlah volume titrasi, yang nantinya volume ini sebagai nilai volume contoh untuk menentukan % kandungan bahan organic di tanah setelah .
Data hasil pengamatan menunjukkan adanya perbedaan kandungan bahan organic pada kelompok I, II, III dan IV. Penyebabnya adalah contoh tanah yang digunakan sebagai bahan pengamatan untuk masing – masing kelompok berbeda. Pada hasil pengamatan kelompok III didapat % kandungan bahan organic = 0.969533 % yang termasuk dalam kategori kandungan bahan organiknya sangat rendah. Hal ini dipengaruhi oleh banyak factor, Seperti factor yang telah disebutkan diatas yaitu perbedaan jenis contoh tanah, dari factor ini kita bisa menjabarkan lebih rinci yaitu :
Kedalaman tanah; kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organic dan N, kadar bahan organic terbanyak ditemukan di lapisan atas setebal 20 cm, makin ke bawah makin berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organic memang terkonsentrasi di lapisan atas.
Tekstur; tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat makin tinggi pula bahan organic dan N tanah bila kondisi lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan memungkinkan oksidasi yang baik sehingga bahan organic cepat habis.
Iklim yang termasuk didalamnya suhu dan curah hujan; makin ke daerah dingin makin tinggi kandungan bahan organic dan N. pada kondisi yang sama kadar bahan organic dan N bertambah dua hingga tiga kali lipat tiap suhu tahunan rata – rata turun 100C . bila kelembaban efektif meningkat kadar bahan organic dan N juga bertambah. Hal ini menunjukkan suatu hambatan kegiatan organisme tanah .
Drainase; drainase yang buruk dimana airnya berlebih, menyebabkan oksidasi terhambat karena aerasi buruk, hal ini menyebabkan kadar bahan organic dan N lebih tinggi daripada tanah berdrainase baik. Jadi semakin drainase air baik, kandungan bahan organik dalam tanah justru akan semakin kecil, dikarenakan ruang pori yang terisi udara akan mempercepat oksidasi (Nurhajati H., 1986)

Selain itu juga terdapat factor penunjang yang ikut andil dalam mempengaruhi % kandungan bahan organic di tanah dilihat dari sumber bahan berasal. Sumber Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah dapat berasal dari:
Sumber primer bahan organik dalam tanah Alfisol adalah jaringan tanaman, berupa akar, batang, ranting, daun. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke Titik bawah serta diinkorporasikan dengan tanah.(Islami, T., 1995).
Sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa: kotorannya dan mikrofauna.
Sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa: (a) pupuk kandang, (b) pupuk hijau, (c)pupuk bokasi (kompos), dan (d) pupuk hayati.

BAB V KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kandungan bahan organik tanah pada masing – masing kelompok berbeda dengan rata – rata termasuk dalam kategori kandungannya sangat rendah dan pada kelompok III = 0.969533 % yang masuk dalam kategori sangat rendah.
factor – factor yang mempengaruhi kandungan bahan organic dalam tanah :
Kedalaman tanah,
Tekstur,
Iklim yang termasuk didalamnya suhu dan curah hujan, dan
Drainase
Sumber bahan organic : Sumber primer, Sumber sekunder, dan Sumber lain dari luar

DAFTAR PUSTAKA
-------, Bahan Organic.www.csiro.au. desember 2009
-------, Dasar –dasar ilmu tanah.blogspot.com. desember 2009
Brady. 1990. Bahan organic dalam Anisuryani. IPB
Hakim, N. 1986. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung : Lampung
Islami, T., 1995 Bahan organic dalam Wikipedia. Desember 2009
Kononova. 1961. Bahan organic dalam Anisuryani. IPB
Miller .1985. Bahan organic dalam Anisuryani. IPB
Pairunan. 1985. Bahan organic dalam Anisuryani. IPB
Stevenson .1994. Bahan organic dalam Anisuryani. IPB